JobsDB.com

JobsDB.com adalah salah satu jaringan rekrutmen online terbesar di Indonesia dengan ribuan lowongan kerja yang terdapat di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Bali, Medan dan kota lainnya, tips karir dan solusi pengembangan karir, serta memberikan informasi terkini tentang career expo dan job fair.

AyoTumbas.blogspot.com

Toko Online-nya arek Suroboyo

available places for ads

Tersedia tempat untuk iklan [580x300].

available places for ads

Tersedia tempat untuk iklan [580x300].

available places for ads

Tersedia tempat untuk iklan [580x300] Hubungi admin.

Wednesday 9 April 2014

DETASIR KE PONTIANAK BAG 1

Saat ini saya sedang berada di kota Pontianak. Kota yang dilintasi garis khatulistiwa. Cuacanya bisa dibayangkan, sangat panas. Bahkan di musim penghujan sekalipun, apalagi disaat musim kemarau. Ternyata lebih panas daripada Surabaya. Memang saya sudah trerbiasa dengan panas Surabaya. Kota kelahiran saya. Namun di Pontianak lebih terasa menyengat panasnya. Saya berada disini untuk melaksanakan tugas. Detasir selama tiga bulan. Perusahaan tempat saya bekerja saat ini, PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES sedang melakukan ekspansi ke pulau Kalimantan, dan rencananya juga ke arah Indonesia Timur. Untuk saat ini kantor cabang di Kalimantan hanya dua yang sudah beroperasional, yaitu di Banjarmasin dan Balikpapan. Manajemen menghendaki untuk melakukan pembukaan cabang lagi di kota Pontianak. Selama SDM yang berdomisili di Pontianak dan sekitarnya masih belum didapatkan, maka ada pemindahan tugas bagi karyawan dari cabang lain untuk membuka cabang di Pontianak. Saya lah salah satu yang dipindah tugaskan dari kantor cabang Surabaya. Tugas saya sebagai Sales Officer. Bertanggung jawab untuk menjalin hubungan baik dengan main delaer Toyota, Auto 2000 dan mencapai target aplikasi kredit yang sudah ditetapkan. Dan nantinya setelah SDM Pontianak sudah didapatkan, kami ditugasi untuk transfer ilmu yang dapat diaplikasikan di dalam pekerjaan. Saat ini sedang dilakukan proses rekrutmen untuk mendapatkan SDM dengan domisili Pontianak dan sekitarnya.

Kabar akan berangkat ke Pontianak saya dapatkan sesaat setelah saya keluar dari studio di XXI Ciputra World, Surabaya. Sales Head saya yang menelepon, Pak Yoga. Dia menyampaikan bahwa ada dua kabar sekaligus untuk saya. Satunya kabar baik, satunya lagi kabar yang "baik" juga menurutnya. Pertama kabar baiknya saya sudah dinyatakan diangkat menjadi pegawai tetap di bulan Maret 2014 ini. Tepatnya per 15 Maret 2014. Ya, itu tepat setahun saya berkarya di perusahaan ini. Kontrak saya habis per tanggal 14 Maret 2014. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Kabar yang kedua bos saya minta saya jangan kaget. Kamu detasir ke Pontianak per tanggal 17 Maret 2014 selama 3 bulan. Perasaan saya biasa saja, namun terdiam sejenak. Jauh banget. Namun saya sudah siap, memang teman-teman kerja bilang kalau masih single harus siap-siap untuk detasir ke luar kota. Setelah saya sampaikan ke orang tua, mereka mengizinkan dan merestui tugas saya ke Pontianak. Mendekati tanggal 17 Maret belum ada kabar lanjutan tentang detasir. Ternyata ditunda. Kepastian detasir ke Pontianak saya dapatkan langsung dari Operasional Manajer, Pak Aldo. Saya akan berangkat pada tanggal 1 April 2014. Ya, sehari setelah closing akhir bulan yang menguras pikiran dan tenaga. Walaupun tanggal 31 Maret adalah hari Nyepi, namun saya masih saja kena tugas piket. Besoknya harus berangkat ke Pontianak.

Kerja di luar Surabaya belum pernah. Kost juga belum pernah. Sekali merantau langsung ke luar pulau, yang saya tidak tahu menahu situasi dan kondisi di tempat baru nantinya. Salah satu tempat bertanya yang bisa diandalkan ya mesin pencari, Google. Saya mencari informasi di wikipedia dan website lain penyedia info tentang kota Pontianak. Persiapan barang bawaan tidak bisa dilakukan dalam satu hari. Harus dibuat list nya terlebih dahulu. Apa saja yang harus dibawa. Saya belum mempunyai pengalaman pergi lama atau menetap lama di suatu tempat. Jadi ya harus banyak meminta referensi dari teman tentang apa saja yang harus dibawa dan dipersiapkan. Kayaknya banyak banget yang harus dibawa. Saya dibantu Ibu untuk mempersiapkan barang bawaan. Packing dibantu juga sama Ibu. Saya informasikan, saya tidak bisa menyetrika pakaian. Ibu saya khawatir, karena saya terbiasa hidup di rumah orang tua, yang segala sesuatunya sudah tersedia. Walaupun kami tinggal di rumah yang sangat kecil, di gang yang sempit tetapi rasanya kami tidak pernah marasa kekurangan. Kami sangat bahagia dan selalu bersyukur. Saya juga sering bertanya kepada rekan-rekan kerja yang pernah melakukan detasir ke luar daerah. Banyak diberi masukan oleh mereka. Banyak juga cerita-cerita mereka yang sengaja menciutkan nyali saya. Itu semua sih saya anggap masukan agar saya selalu waspada di daerah lain. Tiket pesawat sudah disiapkan. Instruksi dari pimpinan saya akan berangkat ke Pontianak dari Jakarta, bersama-sama dengan tim detasir dari Jakarta. Harus transit ke Jakarta. padahal ada juga penerbangan langsung dari Surabaya ke Pontianak. Saya menurut saja, wong tiketnya juga dibayarin. Mesti naik pesawat dua kali nih.

Tanggal 1 April 2014, penerbangan ke Jakarta jam 14.10. Tas koper yang beberapa hari lalu baru saya beli di DTC sudah penuh dengan barang bawaan yang didominasi oleh pakaian. Seragam kerja prioritas utama yang harus dibawa. Sebenarnya saya sudah punya tas koper di rumah. Waktu jalan-jalan ke DTC sama Ibu, beliau sempat mengingatkan bahwa tas koper yang di rumah tidak akan cukup kalau digunakan untuk ke Pontianak. Karena pasti banyak sekali barang bawaan yang harus dibawa. Paling lama saya pergi ke luar kota hanya seminggu. Jadi ya tidak perlu tas yang terlalu besar. Tetapi kali ini berbeda, saya pergi selama tiga bulan, di luar pulau lagi. Jadilah membeli tas koper baru yang lebih besar. Harganya tidak terlalu mahal. Itu juga bisa ditawar. Ibu yang nawar harganya. Naluri ibu-ibu yang berbelanja, pasti nawar. Setelah sholat dhuhur di musolah deket rumah saya langsung bersiap berangkat. Saya akan berangkat jauh ke luar pulau. Saya berharap selama saya di Pontianak keluarga saya tetap diberikan kesehatan dan keselamatan, serta dalam lindungan Allah SWT. Berpamitan kepada tetangga kiri kanan. Karena rumah kami di kampung jadi ya banyak yang tanya sejurus setelah saya keluarkan koper yang besar itu dari dalam rumah. Banyak yang tanya, mau kemana. Setelah saya memberi jawaban, rata-rata komentar mereka...wah jauhnya. Saya berjalan ke ujung gang sambil menyeret koper yang besar, menggendong tas laptop di punggung saya serta tas kecil yang saya selempangkan di pundak. Tentunya diiringi Ayah dan Ibu saya. Harus mencegat taxi untuk ke bandara Juanda. Sebelum naik ke taxi tidak lupa mencium tangan Ayah dan Ibu. Mengucapkan salam untuk mereka. Ibu bilang hati-hati nak, jangan lupa kasih kabar ya. Ayah cuma diam sambil tersenyum memandang saya, seraya membantu memasukkan koper saya ke bagasi taxi. Berangkatlah ke bandara Juanda. Awalnya saya tidak mau memasukkan koper saya ke bagasi pesawat. Saya takut bagasi saya tidak keluar-keluar waktu di Soekarno-Hatta nanti. Saya transit, dan harus mengejar penerbangan berikutnya ke Pontianak. Ternyata petugas gate nya tidak memperbolehkan saya membawa koper ke kabin, karena terlalu besar. Setelah saya menjelaskan akan transit, ditempellah stiker transit di koper saya. Katanya koper saya bisa langsung diambil di Pontianak.

Monday 17 February 2014

PERNAH BEKERJA DI APOTEK KIMIA FARMA BAG 2

Semenjak lulus SMA saya memendam keinginan untuk bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Setelah tahun pertama bekerja di apotek Kimia Farma, saya merasa diberi kemampuan. Kemampuan untuk dapat membiayai pendidikan saya di perguruan tinggi. Tentunya dengan tetap bekerja di Kimia Farma. Musim penerimaan mahasiswa baru tahun 2006 telah dibuka. Mencari universitas yang menyediakan fasilitas kelas sore untuk mahasiswanya. Dan tentu saja universitas bukan negeri alias swasta. Juga mencari yang biayanya murah, karena kebanyakan universitas swasta mematok biaya yang sangat mahal. Sehingga saya harus selektif untuk memilih. Saya sudah berniat bekerja sambil kuliah. Walaupun penghasilan saya tidak begitu besar tetapi saya yakin bahwa setiap niat baik akan mendapatkan pertolongan dari Tuhan. Saatnya untuk meminta izin dari pimpinan saya, Bu Reni. Beliau menolak. Nampaknya argumen saya tidak dapat beliau terima. Saya tidak diperbolehkan untuk bekerja sambil kuliah. Akan mengganggu pekerjaan katanya. Memang kami bekerja dengan sistem shift karena apotek harus selalu buka dan melayani masyarakat. Apalagi apotek Kimia Farma adalah BUMN. Harus mengikuti peraturan dan standard yang ditetapkan oleh pemerintah. Jika saya kuliah sore maka hari Senin sampai Jumat harus bekerja di shift pagi. Hal ini yang menjadi salah satu alasan mengapa saya belum diperbolehkan untuk kuliah. Selain faktor yang lain, misalnya fokus bekerja menjadi terbagi untuk kuliah, dan sebagainya. Padahal menurut saya selain beberapa faktor negatif juga terdapat beberapa faktor positif yang didapat perusahaan jika mengizinkan saya kuliah. Motivasi bekerja saya akan semakin meningkat. Sumber dana saya hanya dari pekerjaan di Kimia Farma. Maka saya akan lebih bersemangat untuk bekerja agar dapat terus membiayai kuliah. Ilmu yang saya dapat nantinya juga dapat saya aplikasikan untuk menunjang pekerjaan. Tetapi mungkin faktor positif ini tidak diperhatikan sepenuhnya oleh pimpinan saya. Dengan terpaksa kuliah saya tunda. Artinya sudah dua tahun keinginan saya untuk kuliah tertunda setelah lulus SMA tahun 2004. Sering merasa iri melihat atau mendengar kabar teman-teman sekolah dulu. Aku sudah di ITS, si A di Unair, si B di UGM. Aku sekarang sudah semester 4. Kabar-kabar itu seakan membesitkan luka, sedikit iri juga. Disamping itu semua saya juga semakin merasa terpacu untuk memperjuangkan masa depan saya. Tahun ini boleh gagal.

Selain kuliah saya juga memiliki keinginan untuk mempunyai sebuah motor baru. Setiap hari saya memikirkan harus bisa dan bisa membeli motor. Dengan hasil keringat saya sendiri tentunya. Bak gayung bersambut karena tahun ini belum bisa memulai kuliah, maka saya putuskan untuk mengumpulkan penghasilan buat beli motor baru. Motor yang saya pakai sehari-hari adalah pemberian orang tua waktu akan lulus SMA. Honda Grand tahun 93 beli bekas. Sering batuk-batuk dan mogok saat terkena hujan. Ingin sekali punya motor bagus seperti milik teman-teman SMA dulu. Suzuki Satria F 150. Motor itu yang saya impi-impikan. Setiap saya membaca surat kabar jika ada iklan motor tersebut lama sekali saya pandangi. Besoknya saya gunting gambar motornya dan saya bawa pulang. Harus bisa dan harus bisa. Gaji saya tidak begitu besar. Harus saya bagi sedikit dengan orang tua dan adik saya. Bekerja di Kimia Farma Apotek ada bonus atau tunjangan selain gaji yang kita terima pada saat-saat tertentu. Misalnya pada awal tahun ada tunjangan jasa produksi, uang seragam. Bulan Juli ada tunjangan uang pendidikan. Sebelum puasa dan akhir tahun sebelum Natal ada tunjangan kesejahteraan. Saya cukup hidup dari uang-uang itu. Sehingga gaji saya utuh saya simpan untuk beli motor. Harga Suzuki Satria baru waktu itu Rp 16.500.000. Itu jumlah yang besar. Tiap hari saya bawa bekal makan ke tempat kerja. Untuk menghemat pengeluaran. Bulan Januari 2007 tidak dirasa sudah terkumpul tabungan Rp 13.500.000. Hasil setahun lebih menabung. Untuk menambah kekurangan, motor lama dijual. Saat itu belum ada situs jual beli online. Jika ada pun saya tidak tahu. Terwujud sudah keinginan saya. Motor Suzuki Satria F 150 warna merah cerah jadi tunggangan saya. Sempat saya terharu dan bangga, ternyata saya bisa. Dari guntingan iklan di koran bekas di apotek yang saya lihat terus tiap malam akhirnya bisa juga saya mewujudkannya. 

Seiring dengan berjalannya waktu saya diberikan amanah tugas tambahan. Sebagai pemegang uang kas apotek Kimia Farma. Staff senior pemegang kas akan segera purnatugas. Ternyata tidak mudah juga. Harus menyediakan uang receh untuk uang kembalian di apotek. Setiap pagi harus mencari tempat tukar uang receh mulai pecahan 100 rupiah sampai 20 ribuan. Seringkali ke tempat penyalur teh botol sosro daerah rungkut asri barat. Ko Andy, biasa saya panggil nama pemiliknya. Hampir setiap pagi jam tujuh saya ke tempat Ko Andy. Setelah truk-truknya berangkat saya dipersilakan masuk ke kantornya. Kantornya tidak begitu besar, kira-kira berukuran 3 kali 4 meter persegi. Yang saya benci di tempat usaha Ko Andy ini banyak anjing. Ada tiga ekor yang selalu menggonggong ketika saya masuk. Baunya juga membuat mual. Kadang juga tidak mendapatkan uang receh dari Ko Andy. Tukar ke bank juga sering tidak ada. Pernah juga sampai ke terminal Joyoboyo untuk menukar uang logam pecahan 100 dan 500 rupiah. Berjalan dari toilet umum satu ke yang lainnya. Ya begitulah sampai setiap hari sudah terbiasa dan dapat menikmati. Demi memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan apotek Kimia Farma. Karena ada pelanggan yang ketika mendapat kembalian permen selalu marah. Satu permen ekuivalen dengan 100 rupiah. Kenapa saya dikasih permen. Maaf pak, uang receh saya habis. Memang kamu mau saya bayar obat pake permen sekantong ??. Itu cuplikan adegan di kasir. Untuk menghindari komplain dari pelanggan seperti itu, itu tugas saya. Memang selama saya bekerja di apotek Kimia Farma terkesan tugas saya sepele. Tetapi menurut saya dari tugas yang sepele itu saya lebih dapat memahami makna bekerja sesungguhnya. Seperti halnya bangunan rumah. Butiran-butiran pasir yang kecil itu dapat membangun sebidang tembok yang kokoh. Sehingga dapat berdiri sebuah rumah. Setiap hari saya harus membersihkan apotek. Jam 6 pagi saya sudah datang. Memulai untuk menyapu seluruh ruangan apotek dan halaman depan. Kemudian mengepel lantai. Sampai keringat saya yang menetes di lantai juga ikut saya pel. Agenda selanjutnya membersihkan gondola, rak obat, meja racik, dan dapur. Capek sekali. Sempat juga berpikir saya sekolah pintar-pintar akhirnya jadi tukang bersih-bersih. Siang dikit saya harus menghitung uang setoran penjualan hari kemarin. Saya setorkan ke bank Mandiri. Saking seringnya setor, sampai sekarang saya masih hafal nomor rekening milik Kimia Farma. Bukti setoran beserta LIPH (Laporan Ikhtisar Penerimaan Harian) harus dibawa ke kantor Bisnis Manajer Surabaya di Jl Raya Darmo 2-4 Surabaya. Di kantor BM Surabaya ini terdapat gudang logistik penyimpanan obat. Fungsi gudang ini sebagai penyangga logistik atau inventory dari unit-unit apotek Kimia Farma di Surabaya dan sekitarnya. Memang ada pengiriman langsung dari PBF (Pedagang Besar Farmasi) ke masing-masing apotek. Akan tetapi ada obat-obat tertentu yang jika dipesan dalam jumlah besar akan mendapatkan diskon yang besar pula. Hal ini akan memberikan tambahan keuntungan bagi perusahaan. Inilah salah satu fungsi gudang logistik. Menampung sementara obat-obatan dalam jumlah yang besar kemudian mendistribusikannya ke unit-unit apotek dalam rentang waktu tertentu. Fungsi lain adalah sebagai balancer atau penyeimbang stok obat di unit-unit apotek Kimia Farma pada saat terjadi kejadian khusus, misalnya libur hari raya. Pada saat hari raya Idul Fitri misalnya, pendistribusian obat dari PBF akan terhambat karena masa libur yang cukup panjang. Sebaliknya apotek Kimia Farma harus terus buka dan melayani masyarakat. Maka fungsi gudang logistik akan sangat sentral pada waktu-waktu tersebut. Tiap hari saya harus mampir ke gudang untuk membawa obat-obat yang di dropping ke apotek. Fasilitas pengiriman belum begitu optimal, bahkan bisa dikatakan tidak berjalan. Jadi dari masing masing unit apotek harus mengambilnya sendiri ke gudang. Lagi-lagi saya yang mendapatkan tugas tersebut. Kelihatannya saja obat, tapi bentuk sediaannya kan banyak. Kalau tablet sih ringan. Kalau sirup yang berbotol-botol itu?. Kadang bisa sampai berboks-boks. Harus saya angkut dengan menggunakan sepeda motor. Untuk masalah tali-temali saya sudah mahir. Keterampilan ini saya dapat waktu bekerja di supplier alat tulis sebagai kurir. Motor yang saya gunakan adalah motor operasional apotek. Waktu itu honda legenda. Kalau tidak hujan sih oke-oke saja. Jika hujan turun dan kita ditengah jalan ya bisa repot sendiri. Bayangkan saja motor dengan tumpukan boks karton hingga 3 tumpukan dibelakang punggung saya. Belum lagi di bagian depan saya. Ini semua harus terselamatkan dari amukan air hujan. Tetapi saya yakin ini sementara. Saya masih mempunyai masa depan. Dan saya sedang mengupayakan masa depan yang lebih baik.

Tidak ingin menunda-nunda lagi. Itu pikiran saya yang tetap ingin melanjutkan kuliah di tahun ini. Tahun 2007. Sudah terlambat tiga tahun. Kata orang-orang sih tidak ada kata terlambat. Tetapi bagi saya tetap terlambat tiga tahun. Teman-teman SMA saya rata-rata sudah semester 6 dan akan menuju semester 7. Dalam hati saya bertekad untuk mendaftar kuliah tahun ini. Walaupun tidak diizinkan pimpinan. Pilihan pertama adalah Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran. Lokasinya tidak jauh dari KF 22. Bisa menghemat waktu dan transportasi pikir saya. Namun setelah mendatangi tempat pendaftaran ternyata jurusan Teknik Informatika masih belum terakreditasi. Kapan bisa turun status akreditasinya. Petugas pendaftaran bilang masih belum jelas, masih proses pendaftaran ke BAN PT. Mungkin bisa bertahun-tahun mas. Begitu jawabannya. Daripada tidak jelas maka saya mencari alternatif pilihan lainnya. Akhirnya jatuh ke Untag Surabaya. Saya pilih jurusan Teknik Informatika. Di Untag sudah terakresitasi B. Pada dasarnya saya gaptek. Tidak begitu tahu soal teknologi komputer. Email saja tidak punya pada waktu itu. Memang saya menantang diri saya sendiri untuk bisa menguasai bidang yang saya tidak bisa. Dan ternyata itu sangat susah. Pernah di awal-awal semester berpikiran untuk pindah jurusan lain. Saya mendaftar di bulan Agustus. Malam hari pulang kerja ditemani Ayah saya. Ternyata ada tes masuknya juga. Mungkin formalitas. Saya tetap mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Dan pastilah dierima. Setelah dijelaskan rincian biaya masuk Universitas, besar sekali jumlahnya. Biaya masuk yang paling tinggi adalah jurusan yang saya pilih. Saya tidak ingat betul jumlahnya. Mungkin sekitar 8.500.000 rupiah. 6 juta bisa diangsur selama setahun kata petugas pendaftaran. Itu artinya saya harus mengeluarkan biaya 2.5 juta malam itu. Habis sudah tabungan saya. Perbulan saya harus mengeluarkan 500 ribu. Itu hanya untuk mengangsur biaya masuk. Belum SPP, biaya praktikum, beli buku, fotocopy, beli makan malam, beli bensin, dan lain sebagainya. Padahal ini sudah termasuk universitas yang paling terjangkau dari segi biaya di Surabaya. Walaupu gaji saya sedikit tetapi yakin tekad saya lebih besar dari gaji saya. Yakin bisa. Setelah mendaftar baru saya bilang ke pimpinan. Gentar juga rasanya. Bagaimana kalau saya kemudian langsung diberhentikan. Status saya masih PTT (Pegawai Tidak Tetap) dengan masa kontrak per satu tahun. Mudah saja mendepak saya sebenarnya. Setelah saya ceritakan semuanya di ruang pimpinan saya, waktu itu masih Bu Reni. Beliau masih berkata tidak menyetujui saya untuk bekerja sambil kuliah. Kamu kuliah diluar persetujuan saya, dan saya tidak suka itu. Saya ingin waktu bekerja kamu normal seperti biasanya. Saya tidak mau tahu. Kamu boleh terus bekerja disini. Anggap saja saya tidak tahu kalau kamu kuliah. Itu katanya, sejurus kemudian mempersilakan saya untuk keluar ruangan. Kecewa, itu sudah pasti. paling tidak saya masih bisa bekerja disini pikir saya. Awal-awal masuk kuliah saya kadang-kadang bolos karena bersamaan dengan jadwal kerja saya. Saat itu jadwal kerja saya masih dibuat normal. Jadi beberapa kali harus mengorbankan waktu kuliah.  Saya memilih kuliah sore. Mulai perkuliahan jam 5 sore. Tuhan memang tidak tidur. Bulan September 2007 ada pergantian pimpinan apotek. Bu Reni dimutasi ke unit apotek Kimia Farma 186. Kita dapat pengganti apoteker baru asli Palembang. Bu Lusiana Wijayanti namanya. Setelah saya bercerita kondisi saya yang sedang berkuliah, ternyata beliau mendukung. Asal teman-teman di apotek tidak keberatan tentang shift kerja saya. Dan diperbolehkan untuk menyesuaikan jadwal kerja dengan jadwal kuliah saya. Bijaksana sekali.

Thursday 14 November 2013

PERNAH BEKERJA DI APOTEK KIMIA FARMA BAG 1

Tahun 2005 adalah tahun yang sulit bagi saya. Setelah lulus SMA pada 2004, saya sempat bekerja di pabrik dan bekerja di suplier alat tulis kantor. Saya masih ingat mulai bekerja di Apotek Kimia Farma pada hari Selasa tanggal 5 Juli 2005. Setelah sebelumnya mengikuti tes seleksi penerimaan pegawai disana. Setelah saya keluar dari perusahaan suplier alat tulis saya menganggur hanya satu bulan. Selama satu bulan tersebut saya mengikuti tes seleksi yang diadakan bertahap setiap akhir pekan dengan sistem gugur di PT Kimia Farma Apotek. Informasi lowongan pekerjaan saya dapat di harian Jawa Pos. Di kolom iklan baris yang kecil-kecil. Membacanya harus teliti. Sebenarnya saya tidak tahu itu posisi apa. Yang tertulis di iklan adalah juru resep apotek. Saya langsung membawa surat lamaran ke alamat yang diminta. Jl Raya Darmo No 2-4 Surabaya. Naik ke lantai dua menemui Bu Titiek. Orangnya sudah sepuh, tapi baik sekali. Seminggu kemudian baru dipanggil untuk mengikuti tes yang pertama. Dibagi dua gelombang, saya ikut gelombang yang pertama jam 7 pagi. Satu ruangan ada sekitar 40 orang, jadi total peserta ada 80 orang untuk dua gelombang. Tes pertama kemampuan bahasa Inggris, matematika, kimia dasar, dan pengetahuan farmasi umum. Latar belakang pendidikan saya SMA jurusan IPA sangat membantu. Untuk tahap pertama yang lolos sekitar 16 orang. Selanjutnya tahap interview dengan tiga orang sekaligus. Tiga orang ini adalah apoteker PT Kimia Farma Apotek. Salah satunya adalah Ibu teman saya waktu SMA dulu, Rizal. Kamu kenal sama Rizal, spontan saja saya jawab tidak kenal. Lah wong tiap hari Rizal dipanggil dengan sebutan Pak Soleh. Jadi tidak ngeh. Padahal saya juga pernah diajak Rizal ke apotek yang dipimpin Ibunya itu. Dari rumah baru sadar kalau Pak Soleh itu nama aslinya Rizal. Interview berjalan lancar, sempat dipuji nilai tes bahasa Inggris saya bagus. Untung saja. Lolos tahap berikutnya adalah psikotes. Tempatnya di Bina Grahita daerah Krembangan Barat. Dari delapan orang yang lolos, hanya empat orang yang lolos ke tahap berikutnya, yaitu interview lagi. Kali ini dengan Bisnis Manager wilayah Surabaya dan sekitarnya. Bu Juleti, beliau seorang pimpinan yang berkharisma. Yang saya salut dari beliau adalah selalu hafal nama karyawan, mulai dari yang rendahan sampai yang berjabatan. Tiap saya sapa, selalu beliau menjawab disertai menyebut nama saya, walaupun saya karyawan rendahan. Empat orang diterima bekerja. Tetapi harus tes bebas narkoba dan zat aditif dulu di RS Polda Jatim. Disana cuma dites urin saja. Satu jam kemudian sudah keluar surat bebas narkoba. Harus bayar tujuh puluh lima ribu.
Saya ditempatkan di Apotek Kimia Farma Rungkut Madya Surabaya. Pertama kali saya bingung. Ini yang dikerjakan apa saja. Posisi juru resep di apotek ternyata seperti pesuruh. Office Boy kalau istilah di perkantoran. Hanya saja kita dibekali dengan kemampuan farmasi umum. Harus banyak belajar. Bagaimanapun saya harus cepat menyesuaikan diri. Hasan Alwi adalah pimpinan apotek saya. Beliau menganjurkan agar saya cepat belajar. Brosur-brosur obat saya kumpulkan dan saya bawa pulang. Saya baca waktu di rumah. Kerja disini sistem shift dengan hari libur sekali seminggu pada hari kerja. Banyak sekali yang saya kerjakan disini. Kebanyakan pekerjaan kasar, seperti menyapu, mengepel, membersihkan kaca depan, membersihkan gondola. Mengantarkan obat ke rumah pasien. Menyiapkan obat, meracik obat. Membereskan gudang, ikat kardus, ikat koran bekas. Membetulkan saklar lampu yang mati. Membersihkan alat-alat farmasi. Sampai menyiapkan makan pimpinan apotek. Tukar uang receh, setor uang ke Bank. Memberesi WC yang mampet. Semua membuat lelah. Tetapi saya terus bersemangat demi keinginan saya untuk tetap melanjutkan pendidikan tinggi dengan biaya sendiri. Brosur sudah habis saya bawa pulang. Ganti buku-buku farmasi mulai yang tipis sampai yang tebal-tebal. Saya pelajari pelan-pelan. Ternyata ada juga buku cara membaca tulisan cakar ayam dari resep dokter. Dalam buku ini juga dijelaskan cara mengartikan kode-kode bahasa latin yang digunakan dalam penulisan resep dokter. Misalnya "mf pulv da in caps" yang artinya obat digerus dulu sampai menjadi pulvis atau puyer dan selanjutnya dimasukkan ke dalam kapsul. Untuk masalah penulisan obat, kita akan tahu sendiri sejalan dengan banyaknya interaksi kita dengan nama-nama obat. Misalnya Amoxillin 500mg, tidak jarang tulisan dokter yang dapat dibaca adalah "amox" nya saja, tulisan "illin" nya dalam bentuk gelombang dengan dua titik diatasnya. Pernah atau sering bahkan tulisan dokter tidak terbaca sama sekali. Jika sudah begini senjata utama adalah menghubungi dokternya via telepon. Dokter yang baik pasti menjelaskan apa yang dimaksud dalam tulisannya tersebut. Ada juga yang malah marah-marah, tersinggung karena tulisannya jelek. Kenapa, memang tulisan saya kurang jelas, kamu tidak bisa baca apa. Begitulah, ya namanya juga dokter. Seolah dirinya dewa penyembuh. Dalam kasus tersebut hanya sedikit sekali dokter yang begitu. Dua bulan, tiga bulan, enam bulan, sepuluh bulan, setahun. Saya mulai menikmati pekerjaan ini, masih dengan pekerjaan kasarnya. Saya tidak peduli walaupun saya dilihat orang seperti cleaning service. Tiap hari menyapu, mengepel, membersihkan kaca-kaca etalase. Saya mulai mahir membaca resep. Mulai mengerti komposisi, dosis, dan efek samping. Sudah bisa meracik obat sendiri sesuai resep dokter. Apotek Kimia Farma tempat saya bekerja termasuk apotek grade kecil, sehingga semua karyawannya dituntut untuk bisa menguasai operasional dan pengetahuan farmasi. Walaupun itu bukan termasuk jobdesk saya. Ada asisten apoteker yang memang lulusan Sekolah Menengah Farmasi. Tetapi saya menganggap semua itu adalah keuntungan bagi saya. Dari yang tidak tahu apa-apa tentang kefarmasian hingga mendapatkan ilmunya. Walaupun tidak mendalam. Setidaknya saya bisa menjaga diri saya sendiri. Saya juga kadang ikut melayani pembelian resep dari pasien jika teman-teman asisten apoteker merasa kewalahan. Teliti dan hati-hati itu yang paling penting. Ini menyangkut nyawa orang lain. Kadang-kadang ada juga pasien yang menolak saya layani untuk pembelian obatnya. Saya tidak menyalahkan. Tiap ke apotek pasien tersebut selalu melihat saya bersih-bersih apotek. Dikira saya petugas kebersiham apotek. Tidak salah kalau kemampuan saya diragukan. Sebaliknya malah ada pasien yang hanya mau saya layani, salah satunya pelanggan loyal, Bu Vivi. Katanya saya telaten. Bu Vivi ini mempunyai seorang putri berkebutuhan khusus yang masih kecil. Jadi orangnya mudah tersinggung kalau tidak diperhatikan kebutuhannya waktu di apotek. Akhir 2005 kami mempunyai pimpinan baru, namanya Bu Reni. Asal Padang. Beliau berwatak keras dan tegas. Kalau memberi perintah seenak hatinya sendiri. Kalau saya menilai kemampuan bekerjanya tidak begitu bagus. Yang dipikirkan hanya laba dan laba. Jika begitu mengapa butuh pimpinan lulusan apoteker. Ambil saja lulusan manajemen atau akuntansi. Tapi tidak bisa, peraturannya sebuah apotek harus dipimpin oleh seorang apoteker. Pernah suatu saat saya dimarahi habis-habisan karena tidak mencuci piring yang habis digunakan makan siang oleh Bu Reni. Tiap pagi minta disiapkan teh hangat. Pernah saya sampai sakit hati sekali. Saat itu bulan Ramadhan, saya masuk shift sore dan sedang sakit. Tapi saya terpaksa masuk kerja karena personel kurang. Agung, kamu sebar brosur ke perumahan-perumahan sekitar, habis itu sisa brosur kamu sebarkan di traffic light. Sekarang. Bu, saya izin nanti saja sebar brosurnya setelah berbuka puasa. Saya sedang sakit. Memang rasa mual, demam, dan pusing jadi satu. Beliau langsung membentak. Saya bilang sekarang harus berangkat. Terpaksa saya berangkat sendiri sebar brosur ke perumahan sekitar apotek. Satu rumah saya beri dua lembar brosur biar cepat habis. Tapi seakan tidak habis-habis. Brosurnya ada dua rim kertas ukuran A4. Ya, itu artinya seribu lembar. Jam setengah lima sore sudah seakan tidak kuat lagi. Daripada saya pingsan di jalan brosur saya masukkan tas kresek. Saya bawa ke masjid, saya tidur sambil menunggu Bu Reni pulang. Jam lima lebih lima belas menit mobilnya amsih ada di depan apotek. Saya harus kembali ke apotek tanpa harus dimarahi karena brosur masih banyak sisanya. Terpaksa saya buang di sungai, biar habis. Kembali ke apotek, saya bilang sudah semua saya sebarkan. Aman sudah.  

Wednesday 13 November 2013

BIOGRAFI SINGKAT PEMILIK BLOG

Nama asli sesuai KTP Agung Prasetiyo, ini setelah KTP saya dirubah menjadi E-KTP. Identitas saya sebelumnya Agung Prasetyo, tidak ada huruf i diantara huruf t dan y. Mungkin petugas kecamatannya kurang teliti waktu mengetik nama saya di lembar KTP yang lama. Untung saja nama di ijazah SD sampai S-1 sesuai dengan akta kelahiran yaitu Agung Prasetiyo. Walaupun sudah lulus S-1 saya tidak akan menambahkan embel-embel atau titel ke dalam sufix nama saya. Nama saya tetap Agung Prasetiyo, sesuai pemberian Ayah dan Ibu.
Saat ini saya bekerja di salah satu perusahaan Astra International, PT Toyota Astra Financial Services. Perusahaan pembiayaan kendaraan Toyota yang sebagian sahamnya dimiliki Astra International sebagian lagi dimiliki Toyota Financial Services Corporation, Japan. Posisi saya sebagai Sales Officer, karyawan Astra dengan grade 3A. Sementara ini masih merasa nyaman dengan remunerasi dan tunjangan-tunjangan yang diberikan. Saya bertugas di kota Surabaya.
Pendidikan tertinggi saya sementara ini adalah S-1, Sarjana Komputer. Pendidikan S-1 saya tamatkan empat tahun di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, atau sering disebut Untag. Masuk pendidikan S-1 tahun 2007, lulus dan diwisuda tahun 2011. Tepat waktu, walaupun dijalani sambil bekerja. Saya bangga bisa membiayai kulaih saya sendiri. Juga tak kalah bangganya kedua orang tua saya saat saya diwisuda. Ketika itu pula saya mendapatkan penghargaan Karya Tugas Akhir Terbaik tahun 2011. Saya membiayai kuliah sendiri, terasa berat waktu itu. SPP sering nunggak berbulan-bulan, tetapi saya berterima kasih kepada civitas akademika Untag, yang tidak mengenakan denda walaupun terlambat bayar SPP. Saya selalu melunasi sebelum UAS. Kehidupan setelah lulus SMA terasa berat. Lulus SMA di medio 2004, tak bisa langsung meneruskan kuliah. Saya putra pertama dari keluarga yang kurang mampu dari segi finansial. Ayah saya, Sudarno seorang buruh pabrik, Ibu saya, Sumiati ibu rumah tangga luar biasa. Mereka berdua adalah orang tua luar biasa bagi saya. Walaupun hidup kami sangat pas-pasan, tetapi keluarga saya tidak pernah merasa miskin. Kami hidup bahagia. Saya tidak menuntut banyak kepada kedua orang tua saya. Masih ingat ketika lulus SMA saya tidak menuntut untuk dibiayai melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Ibu saya sempat menangis waktu memberikan uang seratus lima puluh ribu untuk mendaftar SPMB. Saya tahu itu uang terakhir yang beliau punya. Saya tidak ingin menerimanya, tapi Ibu memaksa. Orang tua saya tahu benar sifat saya, watak saya, keinginan saya. Apalagi Ibu, beliau memiliki keinginan luar biasa agar saya meneruskan kuliah, karena beliau tahu saya selalu rajin dan memiliki prestasi lumayan bagus sejak SD. Andaikan nyawa Ibu dapat digunakan untuk membiayai pendidikan saya, pasti beliau rela memberikannya. Begitulah mungkin yang dapat digambarkan dari keinginan beliau. Dan saya yakin jika keluarga saya kaya raya pasti tidak akan merasa keberatan membiayai pendidikan saya kemanapun saya mau, walaupun akan habis semua harta itu. Walaupun orang tua saya berpendidikan kurang tinggi tetapi sangat konsen dengan pendidikan putra-putra nya. Adik saya satu orang, laki-laki, kelahiran 1993, Arie Dwijayanto. Lulus dari SMK Negeri 9 Surabaya di jurusan Seni Musik Klasik. Dia konsen di bidang musik, pandai mengaransemen, mengomposisi musik. Saya tidak bisa dan tidak paham soal musik, membaca not balok saja saya susah, lain dengan adik saya ini.
Masa SMA saya selesaikan di SMA Negeri 15 Surabaya, jurusan IPA. Salah satu SMA favorit di Surabaya. Sudah terkenal di kalangan warga, ini salah satu sekolah negeri paling elit di Surabaya. Tidak jarang tiap pagi hari banyak pemandangan mencengangkan. Mobil-mobil hitam gagah itu sering menurunkan siswa-siswi anak pejabat. Ajudannya yang berpakaian safari membukakan pintu, bak seorang permaisuri turun dari kereta kencana. Saya sih acuh saja dengan pemandangan seperti itu, toh seragam kita sama warnanya putih dan abu-abu. Cuma uang sakunya mungkin berbeda. Ada juga yang bawa mobil, untuk ukuran anak SMA itu keren sekali. Saya tak kalah keren, saya ke sekolah naik mobil besar. Itu bus kota. Naik dari daerah Wonokromo, rumah saya, turun di Menanggal, depan Graha Pangeran. Masih harus masuk lagi kira-kira 2 km ke arah barat untuk mencapai sekolah. Cukup dengan lima ratus rupiah ongkos bus kota untuk pelajar. Masuk ke lokasi sekolah sering nebeng sama teman-teman yang banyak lewat depan Graha Pangeran. Atau kalau berangkatnya terlalu pagi bisa bareng truk milik TNI AL yang menjemput karyawannya di daerah Menanggal. Tak jarang juga tidak dapat tebengan, dan harus lari pagi 2 km karena kesiangan. Dari sekolah pintu gerbang sudah di tutup, telat diatas 15 menit disuruh pulang. Boleh masuk tapi diantar orang tua. Ini sekolah ketat sekali aturannya. Sekolah kami menerapkan sistem fullday school. Seperti orang kerja, masuk jam setengah tujuh pagi pulang jam setengah lima sore. Bahkan melebihi pekerja kantoran yang bekerja delapan jam sehari.
Sebelumnya saya menamatkan SMP di SMP Negeri 12 Surabaya. Saya selesaikan pada 2001. Tepat selesai tiga tahun. Sekolah ini juga termasuk SMP favorit di Surabaya. Terletak di bilangan Ngagel Kebonsari, hanya berjarak kurang lebih 2,5 km dari rumah saya. Alat transportasi saya ke sekolah adalah sepeda model BMX. Sepeda angin dengan ukuran roda 17 inchi tersebut dibalut krom pada rangkanya. Ngetren pada saat itu. Masuk SMP saya mulai kaget dengan kehidupan pelajar-pelajar lainnya. Mereka kebanyakan anak orang berada. Mungkin karena gizi mereka cukup bagus sehingga bisa bersekolah disini. Ya, sebagai salah satu sekolah favorit pasti menetapkan passing grade yang tinggi. Saya bisa masuk di sekolah ini karena nilai NEM saya termasuk tinggi. Nilai NEM saya terbaik kedua waktu lulus Sekolah Dasar. Waktu SD, saya termasuk pelajar yang cerdas. Saya yakin ini karena Ibu rajin memberikan vitamin dan makanan bergizi. Walaupun kami keluarga kurang mampu, tetapi soal gizi makanan Ibu pandai mengaturnya. Tiap hari Ibu selalu memberikan sirup vitamin, diminumkan dari sendok yang digerakkan tangannya dengan penuh kasih sayang. Saya sih menurut saja. Belakangan saat saya pernah bekerja di Apotek Kimia Farma saya tahu itu vitamin buat apa. Berkomposisi folic acid, DHA, EPA, dan multivitamin lainnya, berkonsentrasi pada pertumbuhan dan perkembangan otak. Mengherankan memang, Ibu hanya lulusan SD, tetapi seakan mengerti betul kebutuhan perkembangan putra-putranya. Saya bersekolah SD di SD Negeri Wonokromo 1 Surabaya. Masuk tahun 1992. Saat itu usia saya belum genap 6 tahun, tepatnya 5 tahun lebih 6 bulan. Berjalan kaki sudah cukup karena sekolah saya dekat dengan rumah.Ibu pernah bercerita, beliau menghadap guru saya waktu kelas satu SD dulu. Ibu berkata jika saya belum dapat mengikuti pelajaran dan belum menguasai materi, mohon kepada Ibu Guru agar saya tidak dinaikkan ke kelas dua. Ternyata saya naik ke kelas dua. Saya selalu naik kelas. Saya berjiwa pemberontak waktu SD. Seringkali saya disetrap di depan kelas, karena berbeda pendapat dengan teman-teman lain atau menyalahkan guru yang mengajar pada waktu itu. Saya juga heran mengapa saya seperti itu. Padahal saya termasuk anak yang pendiam. Mungkin sistem pengajaran waktu itu masih konvensional dan ortodoks, dimana pembelajaran hanya dilakukan satu arah. Apa yang dikatakan guru dianggap selalu benar. Saya selalu tidak puas dengan apa yang disampaikan guru-guru saya. Seakan saya mempunyai penalaran tersendiri. Saya masih ingat pada saat kelas 5 SD saya maju ke depan papan tulis untuk menjelaskan gejala kapilaritas. Itu setelah saya berpendapat bahwa gejala kapilaritas pada sumbu kompor akan lebih cepat jika kompor tersebut dalam kondisi api menyala. Tetapi guru tersebut beranggapan nyala api kompor tidak berpengaruh. Akhirnya saya gambar kompor minyak tanah yang bersumbu di papan tulis. Dan saya disuruh duduk lagi. Pernah juga saat kelas enam SD saya disetrap didepan kelas. Yang ini karena saya dianggap salah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Waktu guru memberikan aba-aba untuk mulai menyanyi, seluruh siswa mulai menyanyikan dengan nada "Endonesia Tanah Airku.....". Menggunakan huruf "E" bukan huruf "I". Saya tidak sependapat dengan teman-teman. Dengan lantang suara saya berbeda sendiri dengan teman-teman sehingga menimbulkan suara yang sumbang. Suara siapa itu, Ibu Guru mulai beranjak emosi. Semua diam. Ayo ambil suara lagi. Dan lagi-lagi suara "I" saya terdengar lagi. Akhirnya ketahuan, karena memang hanya saya yang mengeluarkan kata "Indonesia......". Saya disuruh menggunakan kata "Endonesia....." tetapi saya tetap tidak mau. Saya tetap kekeuh berkata "Indonesia....". Saya disuruh berdiri di depan kelas dan tidak boleh ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Sebelum SD, saya berinteraksi di Taman Kanak-Kanak Aisiyah Bustanul Athfal dekat rumah. Kata Ibu saya nangisan. Salah satu yang saya ingat dari TK adalah Ibu Guru - Ibu Guru saya yang sangat sabar. Ada Bu Mus, Bu Rina, dan Bu Amin. Saya juga pernah menggigit jempol tangan teman saya waktu TK, yang membuat heboh seisi sekolahan. Jempolnya saya gigit karena dia menukar puzzle yang sudah dibagikan kepada kami berdua. Saya waktu itu duduk sebangku dengan dia. Dari kecil saya paling tidak suka mengambil hak orang lain, ataupun hak saya diambil orang lain. Saya akan bertindak.

Saturday 17 December 2011

Kisah Pohon Apel

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang
bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.
Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya,
tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat
mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak
kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan
tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sini
bermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecil
yang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.”Aku ingin
sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”
Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kau
boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang
untuk membeli mainan kegemaranmu.” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu
memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita.
Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu
kembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya
datang. “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel. “Aku tak punya
waktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami
membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” Duh, maaf
aku pun tak memiliki rumah.
Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” kata
pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon
apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat
anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon
apel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa
sangat bersuka cita menyambutnya.”Ayo bermain-main lagi denganku,” kata
pohon apel.”Aku sedih,” kata anak lelaki itu.”Aku sudah tua dan ingin hidup
tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah
kapal untuk pesiar?”
“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan
menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan
bersenang-senanglah.”
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal
yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui
pohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maaf
anakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagi
untukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah
apelmu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohon
apel.”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.”Aku
benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang
tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohon
apel itu sambil menitikkan air mata.
“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki.
“Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah
sekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar
pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari,
marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.
Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
NOTE :
Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika
kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita
memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita
akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk
membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah
bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita
memperlakukan orang tua kita.
Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.
Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan
berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada
kita.

Tes Seleksi Kerja Pertama

Sebenarnya ini bukan kali pertamaku buat tes masuk kerja, tetapi kali ini merupakan yang pertama setelah lulus pendidikan S-1. Beberapa saat setelah lulus memang sangat menyenangkan, sperti terlepas dari sebongkah belenggu yang selama ini mengekang...heheh, hyperbola banget sih gue. Sambil nunggu ijazah keluar, tiba-tiba ada temen yang nawarin kerjaan. Dia temen seangkatan kuliah juga, satu jurusan dan sama-sama nganggurnya.

" eh mau gak kerja..."
" ya mau lah, kerja apaan dulu tapi ? "
" gampang kok, cuma jadi call center "
" di kantor dong ? " timpalku sambil bayangin kerja di kantor enak kali yee, dingin, gak kena hujan gak kena panas, tapi siap-siap jamuran...wakakkaka (justkid).
" boleh-boleh, emang kerja dimana ? "
" wes pokoknya besok melu aku, aku kenal sama HRD nya " dengan logat yang medok khas orang Jombang. Temenku yang ini namanya Jaka, aseli Jombang loh........mengingatkanku sebuah slogan " Jombang Kota Beriman ", hihiihi.

Yaudah, besok akhirnya kita menuju ke sebuah gedung di pusat kota Surabaya yang puanas ini. Motor kesayangan, Satria F-150 gue geber....10 menitan udah sampek di Gedung Bumi Mandiri tepat pukul 9 pagi. Naik ke lantai 8, katanya si Jaka nama perusahaannya PT IMS. Sebelumnya aku udah browsing-browsing di mbah Google, dan perusahaan ini ternyata perusahaan Outsorcing. Gak papalah, dalam pikiran ku daripada nganggur gak jelas, kagak ada yang bayarin....hehe.

Setelah ketemu ruangan kantornya, kita masuk. Dalam batinku, nih kantor kok cupet amat sih. Di bagian depan setelah pintu masuk berjejer kursi-kursi (buat nunggu panggilan kali ye) cuma satu baris doang, jumlahnya sekitar 6-8 kursi. Dan disitu terpampang stand-sign iklan perusahaan ini yang isinya membutuhkan karyawan untuk beberapa posisi, syarat-syaratnya juga gak sulit, IPK aja untuk S-1 minimal 2,00. Batinku lagi, neh kerja apaan seh ??. kemudian muncullah mas-mas berambut cepak ala tentara tapi berkacamata.

" eh Jak ayo masuk, sama temen kamu ta ?"
" iyo, iki koncoku tak ajak sekalian " kata Jaka, sambil memperkenalkan aku sama mas-mas itu. Namanya Anjar, ternyata dia lulusan kampusku juga, jurusan psikologi, wisudanya juga bareng, cuma dia kerja disini sejak masih mahasiswa. Jaka dapat giliran pertama interview. Berikutnya giliranku, " Wah kalo gini ceritanya ya bakalan lolos mudah " gumamku. ditanya-tanya ini itulah, biodata, posisi yang dilamar.

" Bisa bahasa Inggris aktif ? "
" Ya bisa, dikit-dikit mas " jawabku
" Coba praktikkan sekarang "
" My name is.......bla bla bla....." agak putus-putus sih, maklum lidah Jowo...hahaha.
" Ya sudah, sekarang kamu masuk ruangan psikotes"

Ruangan psikotes ini adalah ruangan yang diberi penyekat dengan dinding dari bahan sejenis triplek yang dilapisi walpaper dan terdapat jendela kaca yang cukup lebar. Letaknya tepat setelah ruang tunggu yang didepan tadi. Kapasitasnya pun boleh dibilang mini, cuma berisi sekitar 12 kursi kuliahan, 3 banjar ke belakang. Karena aku yang terakhir masuk di ruangan ini, jadi dapet kursi yang paling depan. Heran gue, kenapa hal ini jadi budaya di Indonesia, yang bagian belakang pasti penuh duluan, mungkin gara-gara orang Indonesia hobby nonton di bioskop kali ya....hehe *cuma nebak doang. Ada sekitar 10 orang peserta tes. Soal pertama dibagikan sama mas Anjar, kalo gak salah mencocokkan pola gambar. Soal-soal berikutnya juga diberikan secara bertahap setelah kita menyelesaikan soal sebelumnya. Ya standar psikotes gitulah, ada krepplin, deret pauli, nggambar orang, nggambar pola putus, nggambar pohon. Jam 11.30 selesai, beberapa peserta ada yang disuruh pulang duluan, yang tinggal disitu cuma 4 orang, aku, Jaka, sama dua orang cewek. Tak kirain dikasih makan siang (ngarep), gak taunya dikasih soal lagi, Bahasa Inggris !!. Setelah gue intip dikit soalnya, eh ternyata gampang-gampang, cuma Bahasa Inggris dasar, pilihan ganda semua. Di bagian kop naskah soal bertuliskan " Infomedia Nusantara ". Apa hubungannya sama Infomedia ? pikirku. Yaudahlah, sikat aja neh soal-soal biar cepet pulang. Sekitar jam 1 siang udah kelar semua nih soal, terus kita disuruh nunggu sekitar 1 minggu untuk dihubungi lagi lewat telepon.

Muncul juga neh telpon dari PT IMS, suara cewek, intinya kita disuruh datang untuk interview lagi besok di Infomedia Nusantara daerah Menur. Nah terjawab sudah, ternyata kita dilempar lagi ke pihak penyedia jasa telekomunikasi. Memang gue belum pernah kerja di perusahaan outsorcing, jadi agak sedikit bingung. Oleh PT IMS kita dijadikan kandidat untuk mengisi posisi Call Center Telkom Speedy, jadi kita disuruh untuk belajar mengenai Networking dan internet sebelum interview di Infomedia Nusantara.

Tepat jam 2 siang kita udah standby di Infomedia Nusantara. Wah tampak depan kantornya kelihatan meyakinkan neh...dalam hati gue. Setelah parkir motor, lapor satpam, ngisi buku tamu dan ninggalin KTP di pos satpam kita langsung masuk. Sesuai instruksi mbak yang nelpon saya kemaren, saya langsung menuju meja resepsionis untuk minta form permohonan kerja. Tapi yang mengherankan gak ada seorangpun di meja resepsionis. Jam istirahat bukan, jam pulang kerja juga bukan...pikirku dalam hati. Di sandaran kursinya cuma tersisa jaket punya si empunya, yang pasti petugas resepsionis yang suka keluyuran itu. Mau duduk gak ada kursi yang tersisa, karena di ruangan lobi ini banyak peserta training yang nunggu kelas dimulai. Akhirnya aku sama Jaka duduk-duduk di anak tangga masuk gedung yang berlantai marmer hitam licin tersebut. setengah jam kemudian baru muncul petugas resepsionis, langsung aja gue minta form buat diisi, dan nyerahin surat lamaran kerja. Isian formnya banyak banget, kalau gak salah ada lima lembar deh. Duduk lagi di anak tangga sambil mengisi form sampai selesai. Kita balikin deh formnya sama mbak-mbak resepsionis, disuruh nunggu lagi buat panggilan interview yang dijadwalkan langsung dimulai tersebut. Ruang interview-nya ada disebelah lobi, ruang kecil bersekat kaca tebal berukuran sekitar 3x3 meter. Karena gak ada tempat duduk, ya gue mondar-mandir aja di depan situ. Sudah setengah jam tapi gak ada tanda-tanda kehidupan di ruang itu. Peserta interview ada sekitar 5 orang waktu itu. Satu jam berlalu, keadaan tetep gak berubah, wajah-wajah jengkel, resah, mrengut jadi satu melekat daiantara peserta interview.

Menurutku ini termasuk tindakan yang gak profesional sama sekali, bukan menyalahkan perusahaannya, gue yakin kalau tiap perusahaan pasti sudah menerapkan SOP dan aturan yang jelas. Dasar personalnya saja yang lelet njebret karet. Gak banyak ba bi bu lagi gue tinggal pulang. Bukannya sombong, tapi berapa sih gajinya. Kita ini kasarannya udah di outsorce dua kali, dari PT IMS ke Infomedia terus ke Telkom....yassalammm berapa banyak potongan yang nyangkut disitu ? dan Take Home Pay buat kita ?? ya pasti kecil lahh. Iya juga sih, kerjanya juga flat-flat aja, masak minta gaji besarr ??. Esoknya gue ditelpon lagi sama mbak-mbak dari PT IMS nanya kenapa kemaren kok nggak datang di Infomedia ? gue jawab aja orangnya yang interview gak ada, terus gue tinggal pulang dehh (tanpa rasa bersalah). " Mas-nya ini niat kerja gak sih ?" ketusnya. Akhirnya dia nyuruh buat balik kesana lagi besok, tapi gue iya-kan aja biar gak ngalor ngidul lagi bicaranya. Aslinya ya males balik lagi, dan besoknya lebih baik buat molor dirumah...hehehe.

Thursday 15 December 2011

Meresapi Syi'ir Tanpo Waton Gus Dur

Mungkin sering dari kita mendengar di masjid-masjid digemakan (biasanya menjelang Magrib) Syi'ir Tanpo Waton dari Gus Dur. Kebanyakan orang hanya mendengarkan saja dari kejauhan Syi'ir tersebut dan tidak begitu memahami Syi'ir Tanpo Waton itu.

Jika dicermati dan diresapi lebih dalam, Syi'ir Tanpo Waton Gus Dur tersebut memiliki makna yang luar biasa dalam. Contohnya ada bait yang berbunyi 

Duh bolo konco priyo wanito….
(wahai para teman pria dan wanita)
Ojo mung ngaji syareat bloko….
(jangan hanya belajar syari’at saja)
Gur pinter ndongeng nulis lan moco …
(hanya pandai bicara, menulis dan membaca)
Tembe mburine bakal sengsoro 2X ….
(esok hari bakal sengsara)

Bahkan ada yang salah mengartikan bahwa bait tersebut menganggap syariat tidak penting. Anggapan itu jelas kurang benar karena disitu tertulis "Ojo mung ngaji syareat bloko…". Nah, kata mung disitu jelas menyatakan ilmu syariat itu penting, apalagi belajar ilmu yang lebih tinggi untuk mendekatkan diri pada GUSTI ALLAH merupakan hal yang wajib bagi manusia.

Kanjeng Rasul Muhammad pernah bersabda:
1. orang yang hidupnya kemarin lebih baik dari pada hari ini, maka orang tersebut adalah orang
    terkutuk
2. orang yang hidupnya kemarin sama dengan hari ini, maka orang tersebut adalah orang yang merugi
3. orang yang hidupnya kemarin lebih buruk dari hari ini, maka orang tersebut adalah orang yang
   beruntung.

Jadi, kalau sekarang sudah paham dengan ilmu syariat, maka hendaknya ditingkatkan ke ilmu thariqat, Hakekat dan Makrifat. Dengan begitu, manusia akan menjadi Insan Kamil yang dekat dengan GUSTI ALLAH. 

Syi’ir Tanpo Waton al-magfurlah KH Abdurrahman Wachid (Gus Dur)
استغفر الله ربّ البرايا # استتغفر الله من الخطا يا
ربّي زدني علما نافعا # ووفّقني عملا صالحا
يا رسول الله سلام عليك # يا رفيع الشان و الدرج
عطفة يا جيرة العالم # يا أهَيلالجود والكرم

Ngawiti ingsun nglaras syi’iran….
(aku memulai menembangkan syi’ir)
Kelawan muji maring Pengeran ….
(dengan memuji kepada Tuhan)
Kang paring rohmat lan kenikmatan ….
(yang memberi rohmat dan kenikmatan)
Rino wengine tanpo pitungan 2X ….
(siang dan malamnya tanpa terhitung)

Duh bolo konco priyo wanito….
(wahai para teman pria dan wanita)
Ojo mung ngaji syareat bloko….
(jangan hanya belajar syari’at saja)
Gur pinter ndongeng nulis lan moco …
(hanya pandai bicara, menulis dan membaca)
Tembe mburine bakal sengsoro 2X ….
(esok hari bakal sengsara)

Akeh kang apal Qur’an Haditse ….
(banyak yang hapal Qur’an dan Haditsnya)
Seneng ngafirke marang liyane ….
(senang mengkafirkan kepada orang lain)
Kafire dewe dak digatekke ….
(kafirnya sendiri tak dihiraukan)
Yen isih kotor ati akale 2X ….
(jika masih kotor hati dan akalnya)

Gampang kabujuk nafsu angkoro ….
(gampang terbujuk nafsu angkara)
Ing pepaese gebyare ndunyo….
(dalam hiasan gemerlapnya dunia)
Iri lan meri sugihe tonggo …
(iri dan dengki kekayaan tetangga)
Mulo atine peteng lan nisto 2X…
(maka hatinya gelap dan nista)

Ayo sedulur jo nglaleake ….
(ayo saudara jangan melupakan)
Wajibe ngaji sak pranatane …
(wajibnya mengkaji lengkap dengan aturannya)
Nggo ngandelake iman tauhide …
(untuk mempertebal iman tauhidnya)
Baguse sangu mulyo matine 2X ….
(bagusnya bekal mulia matinya)

Kang aran sholeh bagus atine….
(Yang disebut sholeh adalah bagus hatinya)
Kerono mapan seri ngelmune…
(karena mapan lengkap ilmunya)
Laku thoriqot lan ma’rifate ….
(menjalankan tarekat dan ma’rifatnya)
Ugo haqiqot manjing rasane 2 X …
(juga hakikat meresap rasanya)

Al Qur’an qodim wahyu minulyo …
(Al Qur’an qodim wahyu mulia)
Tanpo tinulis biso diwoco …
(tanpa ditulis bisa dibaca)
Iku wejangan guru waskito …
(itulah petuah guru mumpuni)
Den tancepake ing jero dodo 2X …
(ditancapkan di dalam dada)

Kumantil ati lan pikiran …
(menempel di hati dan pikiran)
Mrasuk ing badan kabeh jeroan ….
(merasuk dalam badan dan seluruh hati)
Mu’jizat Rosul dadi pedoman….
(mukjizat Rosul(Al-Qur’an) jadi pedoman)
Minongko dalan manjinge iman 2 X …
(sebagai sarana jalan masuknya iman)

Kelawan Alloh Kang Moho Suci …
(Kepada Alloh Yang Maha Suci)
Kudu rangkulan rino lan wengi…..
(harus mendekatkan diri siang dan malam)
Ditirakati diriyadohi …
(diusahakan dengan sungguh-sungguh secara ihlas)
Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X …
(dzikir dan suluk jangan sampai lupa)

Uripe ayem rumongso aman …
(hidupnya tentram merasa aman)
Dununge roso tondo yen iman…
(mantabnya rasa tandanya beriman)
Sabar narimo najan pas-pasan…
(sabar menerima meski hidupnya pas-pasan)
Kabeh tinakdir saking Pengeran 2X …
(semua itu adalah takdir dari Tuhan)

Kelawan konco dulur lan tonggo …
(terhadap teman, saudara dan tetangga)
Kang podho rukun ojo dursilo…
(yang rukunlah jangan bertengkar)
Iku sunahe Rosul kang mulyo…
(itu sunnahnya Rosul yang mulia)
Nabi Muhammad panutan kito 2x ….
(Nabi Muhammad tauladan kita)

Ayo nglakoni sakabehane …
(ayo jalankan semuanya)
Alloh kang bakal ngangkat drajate …
(Allah yang akan mengangkat derajatnya)
Senajan asor toto dhohire ..
(Walaupun rendah tampilan dhohirnya)
Ananging mulyo maqom drajate 2X …
(namun mulia maqam derajatnyadi sisi Allah)

Lamun palastro ing pungkasane …
(ketika ajal telah datang di akhir hayatnya)
Ora kesasar roh lan sukmane…
(tidak tersesat roh dan sukmanya)
Den gadang Alloh swargo manggone
(dirindukan Allah surga tempatnya)
Utuh mayite ugo ulese 2X …
(utuh jasadnya juga kain kafannya)

يا رسول الله سلام عليك # يا رفيع الشان و الدرج
عطفة يا جيرة العالم # يا أهَيلالجود والكرم

Saturday 19 November 2011

Time to Change

Berhasil mengatasi masalah akan mengantarkan kita pada posisi yang bagus untuk mengatasi masalah berikutnya. Kesuksesan kita akan menjadi bekal yang sangat baik untuk mencapai kesuksesan2 berikutnya.

Orang yang kaya menjadi lebih kaya bukan karena harta yang dimilikinya, namun karena arah yang benar dalam usaha dan kehidupannya; tindakan yang benar dalam langkah-langkahnya, sehingga kesuksesan itu akan muncul ber-ulang2! Kalau dalam kehidupan, kita melihat yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Memang itu yang terjadi. Sekarang lihatlah kehidupan kita. Apakah kita makin kaya atau makin miskin? Jika kita makin miskin, maka segeralah berbalik arah. 

Kita pasti melakukan kesalahan yang mungkin tidak kita sadari. Jika kita tetap menjalani apa yang kita lakukan sekarang ini, maka kemungkinan kita akan semakin terpuruk. Namun jika kita merasa makin kaya, maka melangkahlah makin cepat. Berlarilah! Karena arah Kita sudah benar. 

Jika kita cenderung mengalami kemerosotan dalam taraf kehidupan, maka saatnya sekarang berbalik arah! Ubah arah kita karena itu tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kita telah melakukan kesalahan! Sekaranglah saatnya KITA berubah! Kemalasan kita ubah menjadi ketekunan. Kesombongan kita harus diubah menjadi keramahan. Kesederhanaan kita dalam berpikir harus kita ubah dengan kreativitas yang genius. Kelalain Kita harus kita ubah dengan kewaspadaan yang tajam. Waktu kita harus diisi penuh dengan aktivitas, detik demi detik. Pikiran negatif kita harus diubah dengan pikiran positif.

Apakah mudah? Jangan bertanya lagi! Begitu kita ingat maka lakukan perubahan itu, terus menerus, hingga kita tidak akan merasakan itu, dan kita sudah berbalik arah. Ya, sekaranglah saatnya kita banting setir!

Rasakan perubahan itu. Bila kehidupan kita sudah mulai membaik, maka semangati untuk melakukan lebih kencang, bergerak lebih cepat, berpikir lebih taktis dan lakukan terus hal-hal baik yang sudah membuat kehidupan kita menuju arah yang benar. Ingat! Orang yang kaya semakin kaya, bukan karena dia memiliki harta lebih banyak, namun karena dia sudah berada diarah yang benar. Kesuksesan yang dia capai telah membuat efek domino untuk kesuksesan berikutnya!

Sumber :
Efek Domino Kesuksesan
(disadur dari Buku: Time To Change Hari Subagya)

MENABUNG: MEMBAYAR UNTUK DIRI

Selama Anda tidak memiliki angsa bertelur emas atau mesin pembuat uang (money machine) maka Anda sendiri yang harus menjadi money machine. Berapa pun penghasilan Anda tidak menjamin bahwa Anda akan hidup nyaman di masa depan. Karena, bukan uang yang Anda hasilkan yang akan menyelamatkan Anda akan tetapi uang yang Anda sisihkan atau simpan yang berperan.

Empat Alasan Mengapa Orang Tidak Menabung
Banyak alasan mengapa individu ataupun keluarga harus menabung, akan tetapi untuk kebanyakan masyarakat, terdapat empat alasan mengapa mereka tidak melakukannya.
  1. Karena karier yang sedang menanjak, maka Anda berpikir bahwa Anda akan memperoleh uang banyak nantinya sehingga tidak perlu memulai untuk menabung.
  2. Anda merasa bahwa Anda hidup sekarang, dan menabung sangat sulit dan membatasi keinginan Anda.
  3. Anda berpikir bahwa menabung tidaklah terlalu penting dan Anda berpikir tidak dapat mengubah prilaku keuangan Anda.
  4. Anda berpikir bahwa manabung tidak akan menghasilkan apa pun dengan rendahnya tingkat suku bunga dan tingginya inflasi.
Menabung Membuat Anda Kaya, Bukan Penghasilan Anda
Tidak seorang pun menjadi kaya hanya karena penghasilannya besar. Kekayaan menjadi nyata bila Anda menyimpan atau menyisihkan dana setiap bulannya dan diinvestasikan. Banyak orang berpikir, menurut hemat kami kurang logis, “Bila saja saya menghasilkan lebih banyak maka semua keadaaan akan lebih baik.” Realitasnya, dengan meningkatnya pendapatan pasti akan selalu dibarengi dengan kenaikan standar hidup atau gaya hidup. Sehingga Anda akan tetap membutuhkan hampir semua penghasilan bulanan yang Anda peroleh dengan kerja keras. Kenyataannya, bila individu atau keluarga gagal merencanakan menabung (saving plan) maka mereka hanya akan menambah hutangnya.
Bila Anda mendapatkan promosi maka dengan standar hidup baru Anda harus membeli mobil yang lebih mempresentasikan jabatan Anda. mobil baru dengan kredit. hutang. Kemudian, Anda berpikir dengan posisi sekarang ini maka saya harus membeli urmha yang lebih bagus. Maka Anda memutuskan untuk kembali berhutang. Anda bisa menghasilkan pendapatan yang besar akan tetapi dengan itu diikuti dengan pola belanja atau kebiasaan yang kurang baik, menambah atau menimbun hutang. Karena masyarakat kita sekarang ini apalagi masyarakat perkotaan sangatlah materialistis. Mereka melihat apa yang Anda pakai atau pergunakan. Bukannya apa yang Anda lakukan untuk diri Anda serta keluarga dan tentunya untuk masyarakat yang lebih luas lagi (lingkungan sekitar).

Sangat tidak benar bila Anda berpikir bahwa kekayaan akan datang dengan sendirinya karena penghasilan Anda besar serta tetap mempertahankan perilaku keuangannya. Anda harus berubah menjadi lebih baik dan lebih bertanggung jawab. Dalam kaitannya dengan keuangan, banyak orang beranggapan bahwa ia bisa melakukan kesalahan dengan menggunakan semua penghasilannya untuk keperluan bulanan dan nantinya akan membetulkannya bila penghasilannya meningkat.

Jadi, Anda sangat percaya bahwa dengan penghasilan Anda yang tinggi akan merubah keadaan keuangan Anda di masa datang. Percaya dengan kami, bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi bila prilaku Anda terhadap uang tidak pernah berubah. Jangan belanjakan seluruh penghasilan bulanan Anda. Sisihkan dan investasikan untuk masa depan.

Jadi, dapat disimpulkan bila Anda ingin menjadi kaya (dalam artian material) di masa datang dua hal, dan hanya dua hal yang harus Anda ubah dan tingkatkan. Pertama adalah ubah prilaku Anda terhadap uang atau perubahan pada diri Anda sendiri. Kedua adalah tingkatkan persentasi tabungan dibandingkan dengan total penghasilan.

Menabung Bisa Sangat Menyenangkan dan Mudah Dilakukan
Sekaranglah Anda harus memulai untuk menabung. Banyak orang gagal dalam melakukan dan tetap menabung karena mereka memaksakan dirinya dengan jalan mengurangi kebutuhan setiap bulannya. Mereka memangkas sedikit pengeluaran di sini dan di sana. Walau sudah melakukan hal itu tetap saja mereka hanya dapat menyisihkan sedikit setiap bulannya.

Mungkin ada baiknya bila Anda mengubah skenario. Bila dipelajari Anda membayar orang lain terlebih dahulu bukannya diri Anda sendiri. Anda membayar tukang roti bila Anda membeli roti, Anda membayar tukang potong rambut langganan Anda apabila selesai menata rambut Anda. tapi pertanyaan, kapan Anda membayar untuk diri Anda sendiri?
Jadi, sudah sebaiknyalah Anda membayar untuk diri Anda sendiri sebelum Anda membayar untuk orang lain. Menurut hemat kami, ada jalan di mana Anda dapat membayar untuk diri Anda sendiri, dengan menyisihkan 10 persen dari penghasilan bulanan setiap bulannya di depan. Jangan setelah Anda menggunakannya selama sebulan atau apa yang tersisa tapi Anda harus menyisihkannya di muka.

Dengan 10 persen yang Anda bayarkan untuk diri Anda, maka Anda akan memelihara angsa petelur emas yang akan menjadikan anda kaya. Dan dengan sisa yang 90 persen Anda gunakan untuk membayar orang lain. Anda tidak akan merasakan perubahan yang berarti dengan tingkat kehidupan Anda dengan memotong 10 persen dari penghasilan di muka.

Dengan waktu berjalan Anda tidak akan merasakan bahwa Anda sudah memotong 10 persen dari penghasilan Anda. Mungkin Anda merasa sulit untuk mempercayainya. Tapi, bila Anda melakukannya dengan benar maka Anda akan mendapatkan manfaat dari aksi yang Anda lakukan.[mi]

Sumber : Tulisan M. Ichsan, Dosen Universitas Bina Nusantara dan juga perencana keuangan

Friday 18 November 2011

Scan PC untuk menemukan Error

Setelah beberapa lama pemakaian, komputer anda seringkali semakin lama untuk dibuka karena banyak terdapat error pada hardisk dan sistem windowsnya. Hal ini akan berpengaruh langsung terhadap kecepatan start up komputer.Untuk menemukan dan memperbaiki errors tersebut, anda bisa memakai sebuah program 'scan disk' yang sudah disediakan secara gratis oleh windows.
Bagaimana cara menggunakan Scan Disk!

1. Klik 'start menu'
2. Klik tombol 'run..'
3. Window kecil akan muncul, ketik kata Scandskw dan tekan enter!
4. Pilih drive yang ingin anda bersihkan (clean) misal drive C lalu klik OK.
5. Fasilitas scan disk akan muncul. Di bawah tulisan 'Type of test' klik 'Standard'.
6. Pastikan box 'Automatically fix errors' terpilih dan klik 'Start'.
7. Sekarang scan disk melakukan pemeriksaan pada komputer anda untuk menemukan error-error tersebut.

Setelah selesai dia akan menampilkan hasil pencariannya. Misalnya, dia menunjukkan apakah telah terjadi error dan menginformasikan bahwa error tersebut sudah diperbaiki
Jika anda sudah berhasil menjalankan semua langkah di atas, lanjutkan ke pelajaran berikutnya. Jika anda masih menemui masalah dan membutuhkan bantuan ekstra silakan acu bantuan tambahan berikut ini.

Bantuan Tambahan:
Tanya:
Scandisk terkunci, terrestart, atau tidak pernah selesai melakukan scan, bagaimana cara mengatasinya?
Jawab:
Itu berarti anda masih memiliki beberapa aplikasi yang berjalan di balik komputer sehingga mengganggu proses scan disk. Anda harus me-non aktifkan seluruh software aplikasi yang sedang berjalan agar tidak mengganggu proses scandisk.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More